Dunia Sementara Akhirat Selamanya
Bismillahirohmannirohim...
Allah Swt menciptakan Dunia ini untuk kita Manusia.
Namun kita di Ciptakan oleh Allah bukanlah untuk Dunia ini
Allah Swt menciptakan kita adalah untuk kehidupan Akhirat yang Selama-lamanya
Ketetapan Allah bahwasanya Dunia ini hanyalah Sementara saja
Apa saja yang ada di dunia, siapa saja yang berada di Dunia hanya Sementara saja
Kaya di Dunia Kaya yang Sementara
Miskin di dunia miskin pun yang Sementara
Jadi Raja di Dunia raja yang Sementara
Jadi Rakyat pun Sementara saja
Bismillahirohmannirohim...
Allah Swt menciptakan Dunia ini untuk kita Manusia.
Namun kita di Ciptakan oleh Allah bukanlah untuk Dunia ini
Allah Swt menciptakan kita adalah untuk kehidupan Akhirat yang Selama-lamanya
Ketetapan Allah bahwasanya Dunia ini hanyalah Sementara saja
Apa saja yang ada di dunia, siapa saja yang berada di Dunia hanya Sementara saja
Kaya di Dunia Kaya yang Sementara
Miskin di dunia miskin pun yang Sementara
Jadi Raja di Dunia raja yang Sementara
Jadi Rakyat pun Sementara saja
Jom Tengok Macam Macam TV yg Percuma termasuk tv1/2 dan lagi lagi
Saturday, October 20, 2012
La Tahzan
berkongsi sebuah perkongsian yang diambil daripada buku la tahzan tulisan Dr Aidh Al Qarni.
Diriwayatkan bahawa Ahmad bin Hanbal Rahimullahu pernah mengunjungi Baqi' bin Mukhallad yang sedang terbaring sakit lalu beliau menyapa Baqi', "Wahai Abu Abdur Rahman, bergembiralah dengan ganjaran yang Allah s.w.t janjikan, baik pada hari-hari sihat ketika tidak ada rasa sakit di dalamnya mahupun pada hari-hari sakit ketika tidak ada lagi kesihatan di dalamnya...".
Maksudnya, pada saat merasakan sihat tidak pernah terlintas di dalam benak manusia akan adanya masa sakit. Ini menyebabkan semangat manusia semakin kuat, harapannya semakin banyak, keinginan yang ingin dicapai makin tinggi. Sebaliknya, pada saat merasakan sakit, tidak pernah terlintas akan menjadi sihat. Inilah yang menyebabkan jiwa dilitupi harapan yang tidak berdaya, semangat yang melemah dan keputus-asaan. Perkataan Imam Ahmad bin Hanbal ini berdasarkan pada firman Allah s.w.t di Al-Quran dari surah Hud ayat 9 hingga 11 yang bermaksud;
"Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, nescaya dia akan berkata: 'Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku', sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga. Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana) dan mengerjakan amal-amal soleh mereka itu beroleh keampunan dan pahala yang besar."
Al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahumullah berkata di dalam tafsirnya: "Allah s.w.t Yang Maha Tinggi memberitahu kepada kita tentang manusia dan sifat-sifat tercela yang ada dalam diri mereka, kecuali mereka yang diberi rahmat oleh Allah s.w.t, iaitu para hamba-Nya yang beriman. Manusia, apabila ditimpa suatu kesusahan setelah adanya limpahan nikmat, maka mereka akan segera menjadi putus asa dan patah semangat untuk mencapai kebaikan di masa hadapan. Pada saat yang sama, mereka juga mengingkari terhadap semua nikmat yang telah dianugerahi di masa lalu, seakan-akan mereka belum pernah merasakan nikmat dan seakan-akan tidak pernah mengharapkan jalan keluar."
Demikian pula halnya, ketika mereka mendapat limpahan nikmat setelah ditimpa kesusahan seperti firman Allah di dalam surah Hud ayat 10 yang bermaksud:
"...telah hilang bencana-bencana itu dariku...."
Ertinya, dia tidak akan ada lagi kesusahan dan keburukan yang akan menimpanya lagi. Di dalam surah Hud juga ayat 70 yang bermaksud:
"...sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga."
Ayat ini menjelaskan bahawa mereka bangga dengan apa yang mereka miliki, bersikap sombong dan selalu membanggakan diri kepada orang lain. Firman Allah lagi di dalam surah Hud ayat 11 yang bermaksud:
"Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana) dan mengerjakan amal-amal soleh mereka itu beroleh keampunan dan pahala yang besar."
PENGAJARANNYA;
1. Percayalah dan ingatilah pesanan dan ingatan oleh Allah dan Rasul-Nya berkenaan kehidupan kita. Akan datang 5 sebelum 5.
2. Syukurilah setiap perkara yang didatangkan kepada kita oleh Allah s.w.t kerana setiap perkara itu pasti ada hikmahnya yang patut kita teladani dan perhalusi.
3. Jadilah orang-orang yang sabar terhadap ujian-ujian Allah kerana setiap perkara yang dijadikan pasti terdapat tuntutan kita kepada Allah s.w.t seperti berlakunya kemiskinan mahupun kekayaan.
4. Sebagaimana firman Allah di dalam Surah Al-Asr yang mengisahkan 4 ciri manusia yang tidak akan rugi iaitu, (1) orang yang beriman, (2) beramal soleh, (3) berpesan-pesan kepada yang benar dan (4) berpesan-pesan kepada kesabaran.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment