Terbayang dimataku wajah mu
tabah perjalanan mu
mengharungi ranjau waktu
sehingga keringat mu
penuh memenuhi ceruk urat ku
menghilang dahaga jiwa
Ayahku...
Yatim mu sebelum ada
Piatu mu seawal usia
Jerihmu menumpang kasih
Peritmu mencari sayang
Ada sesuap ada dimulut mu
Ada waktu perut mu mendendang lagu
Engkau berjalan di batas usia
Ikut bergerak mengikut rasa
Harta mu dinoda orang
Mereka lupa diri mu ada
Tapi engkau tidak kemaruknya
Biarlah mereka bergelut
Merebut tanah mu serelung itu
Ahh... biarkan tuhan saja membalasnya
Itukan harta anak yatim...
Ayah, tidak mereka tahu?
Mereka akan tahu...
benarkah mereka menyayangimu?
Benarkah mereka inginkan mu?
Engkau duduk dibangku
Anak mereka makan dulu
Engkau melihat seribu pilu
Tidak mampu berkata apa
Tidak lain menunggu jua..
Tidak kau meminta belas orang
Keringat muda mu turun ke siku
Kering tengkukmu hilang
Biarlah ayah... keringat mu itu halal
Tidak meminta, kudratmu membuah emas
Biarlah hanya emas putih
Cukup untuk diri mu
Cukup untuk membasahkan lidahmu
Tanpa ayah dan ibu
Ayah..
kini aku dewasa
ingin ku balas keringatmu
dulu..
No comments:
Post a Comment